
Sampai sejauh ini, Anda tentu sudah menyadari bahwa untuk mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan diperlukan teknik analisis statistika. Selama ini Anda mungkin sudah belajar mengenai analisis ragam. Teknik analisis statistika ini memang berguna, tetapi untuk mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan diperlukan lebih dari sekedar menguji perbedaan. Untuk mempelajari epidemiologi diperlukan teknik analisis untuk melakukan pemodelan kunatitatif dengan dukungan komputer dan bahkan dukungan sistem informasi geografik. Epidemiologi penyakit tumbuhan tidak akan berkembang tanpa dukungan teknik analisis kuantitatif berbasis komputer. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, ke depan epidemiologi penyakit tumbuhan bahkan bidang-bidang ilmu lain sehingga kemampuan seorang dosen dengan latar belakang pendidikan linier dalam bidang perlindungan tanaman saja tidak akan memadai.
Pada artikel berikut diuraikan berbagai teknik analisis data yang diperlukan untuk mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan.
Untuk melakukan analisis data epidemiologi penyakit tumbuhan diperlukan dukungan komputer. Berikut adalah artikel mengenai penggunaan komputer untuk melakukan analisis data epidemiologi penyakit tumbuhan.
Untuk mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan diperlukan dukungan analisis data spasial dengan menggunakan program aplikasi sistem informasi geografik (SIG). Berikut adalah artikel yang menguraikan penggunaan SIG dalam epidemiologi penyakit tumbuhan.
Ketiga artikel di atas bersama dengan sejumlah artikel lainnya yang berkaitan dengan epidemiologi penyakit tumbuhan dapat diunduh dari
SINI,
SINI, dan
SINI. Materi pendukung epidemiologi penyakit tumbuhan, yaitu ekologi populasi, dapat diunduh dari
SINI. Buku Plant Pathology edisi ke-5 oleh George N. Agrios dapat diunduh dari
SINI dan materi lainnya dalam bidang ilmu penyakit tumbuhan dapat diunduh dari
SINI.
Menganalisis Data Perkembangan Penyakit dengan Pendekatan Pemodelan Monit, Logit, dan Gompit Menggunakan Excel perlu dipelajari karena dapat memudahkan mahasiswa dalam menghitung hasil pengamatan perkembangan penyakit yang harus di lakukan secara berulang ulang serta harus mampu membedakan penyakit secara polisiklik dan monosiklik,sedangkan pemahamn mahasiswa masih sebatas perhitungan terpisa menggunakan analisis regresi.
BalasHapus