Saya sedang duduk di Lounge Qantas Bandara Sydney, menunggu penerbangan lanjutan ke Darwin setelah tadi tiba dari Adelaide. Darpada duduk bengong, mumpung ada koneksi Wiifi gratis, saya coba menulis ini sebagai oleh-oleh. Di Adelaide saya mengikuti 2011 Science Exchange, konferensi tahunan yang diselenggarakan oleh Cooperative Reseach Centre for National Plant Biosecurity (CRCNPB), lembaga yang mensponsori saya melakukan penelitian S3 selama ini. Makalah dan poster yang dipresentasikan pada konferensi ini berasal dari berbagai bidang yang relevan dengan ketahanan hayati (biosecurity), mulai dari yang ilmu-ilmu alam kuat sampai ke ilmu-ilmu sosial. Dan ternyata banyak makalah dan poster mengenai EPT. Makalah dan poster mengenai EPT ini nanti akan saya link setelah saya sampai di Darwin.
2011 Science Exchange tersebut sebenarnya diselenggarakan bukan benar-benar di kota Adelaide, melainkan jauh di luar kota, di daerah yang namanya Barossa Valley. Daerah ini merupakan pusat budidaya anggur di Australia Selatan. Pada malam penutupan, tepatnya tadi malam 10 Feb 2011, dilakukan pemberian penghargaan berbagai kategori. Saya mendapat nominasi penghargaan penelitian terbaik, tetapi dikalahkan oleh seorang profesor dari Australia (kalah dari profesor gak apa-apa, apalagi profesor dari Australia). Penelitian saya diunggulkan karena keberanian melawan arus kebijakan pemerintah dalam menyatakan bahwa jeruk keprok soe (JKS) telah terkena CVPD, didukung dengan bukti visual dan hasil tes PCR, kemampuan mengembangkan jaringan kerjasama nasional dan internasional, dan kemampuan memperoleh dukungan akar rumput. Nanti setelah sampai di Darwin saya akan mengunggah abstrak dan presentasi saya di SINI.
2011 Science Exchange tersebut sebenarnya diselenggarakan bukan benar-benar di kota Adelaide, melainkan jauh di luar kota, di daerah yang namanya Barossa Valley. Daerah ini merupakan pusat budidaya anggur di Australia Selatan. Pada malam penutupan, tepatnya tadi malam 10 Feb 2011, dilakukan pemberian penghargaan berbagai kategori. Saya mendapat nominasi penghargaan penelitian terbaik, tetapi dikalahkan oleh seorang profesor dari Australia (kalah dari profesor gak apa-apa, apalagi profesor dari Australia). Penelitian saya diunggulkan karena keberanian melawan arus kebijakan pemerintah dalam menyatakan bahwa jeruk keprok soe (JKS) telah terkena CVPD, didukung dengan bukti visual dan hasil tes PCR, kemampuan mengembangkan jaringan kerjasama nasional dan internasional, dan kemampuan memperoleh dukungan akar rumput. Nanti setelah sampai di Darwin saya akan mengunggah abstrak dan presentasi saya di SINI.
Ole-ole untuk EPT dari Australia, sejak awal membuka blog ini dan membaca tetang tulisan ini saya selalu penasaran ole-ole seperti apa yang dibawah, pastinya sangat bermanfaat bagi kami mahasiswa yang masih belajar.
BalasHapus